Pelatihan Prenting Kembali Diselenggarakan Selama 2 Hari di Universitas Ahmad Dahlan

/Pelatihan Prenting Kembali Diselenggarakan Selama 2 Hari di Universitas Ahmad Dahlan

Pelatihan Prenting Kembali Diselenggarakan Selama 2 Hari di Universitas Ahmad Dahlan

Yogyakarta – Pelatihan Calon Pelatih Pengasuhan Penuh Kesadaran dan Kasih Sayang (P2K2S) dilaksanakan secara luring bertempat di lantai 10 gedung utama kampus 4 Universitas Ahmad Dahlan. Yang mana P2K2S ini merupakan kerjasama antara SEAMEO CECCEP (Southeast Asia Ministers of Education Organization Regional Centre for Early Childhood Care Education and Parenting), Universitas Pendidikan Indonesia, dan Program Studi PGPAUD Universitas Ahmad Dahlaan. Pelatihan tersebut dimulai pada pukul 08.00-16.00 WIB. Dr. Tina Hayati Dahlan, S.Psi., M.Pd., Psikolog, hadir sebagai pemateri kegiatan parenting ini yang diselenggarakan selama 2 hari pada tanggal 18 dan 19 Juli 2022.

Kegiatan pelatihan ini merupakan rangkaian acara dari kegiatan kunjungan penelitian kepada para guru TK ABA se-D.I Yogyakarta yang telah dilaksanakan beberapa bulan yang lalu. Acara dimulai dengan pembacaan kalam ilahi kemudian dilanjutkandengan sambutan-sambutan yang disampaikan oleh Dr. Dody Haryanto, M.Pd disusul sambutan oleh Prof. Vina Adriany, M.Ed., PhD selaku direktur SEAMEO CECCEP, sambutan tersebut sekaligus membuka secara resmi serangkaian acara yang akan dilaksanakan selama 2 hari ke depan.

Dr. Tina Hayati Dahlan, S.Psi., M.Pd., Psikolog

Hari pertama kegiatan ini meliputi penyampaian 3 modul, yang pertama Ikhtisar Pengasuhan Penuh Kesadaran dan Kasih Sayang, yang ke dua Stres Pengasuhan dan Reaksi Otomatis, dan yang ke tiga Kebersyukuran dan Contoh Praktik Kebersyukuran, Pernapasan Penuh Kesadaran, dan Pengamatan Penuh Kesadaran. Sebelum masuk ke dalam materi parenting di atas, perlu ditekanan kengetahuan kepada para guru, bahwa keberhasilan parenting ini adalah fokus pada orang tua terlebih dahulu, bukan fokus ke hasil pada anak.

Dalam presentasinya Dr. Tina Hayati Dahlan menyampaikan bagaimana orang tua harus memperlakukan atau bersikap pada anak. Selain menyampaikan materi Dr.Tina juga memberikan contoh-contoh hal yang perlu dilakukan dan tidak, seperti mengubah kalimat yang tidak menghakimi anak. Alih-alih menggunakan “Mengapa kamu tidak membersihkan mainan kamu?” lebih baik menggunakan “Apakah kamu mau membereskan maiananmu? Biar Ibu bantu kamu”.

                    ice breaking

“Proses timbal-balik yang berkelanjutan antara orang tua dan anak akan mendukung proses keberhasilan pengasuhan penuh kesadaran” ujar Dr. Tina Hayati Dahlan. Orang tua harus sangat memberhatikan bagaimana intonasi saat berbicara kepada anak, mimik wajah, dan juga respon pada anak. Keterbukaan orang tua pada  anak juga perlu dilakukan oleh orang tua, seperti jika orang tua sedang marah atau lelah sampaikan kepada anak apa adanya, jangan sampai anak terkena imbas atas  kondisi emosi pada orang tua. Saat penyampaian materi, ice breaking sering dilakukan agar peserta tetap bersemangat mengikuti kegiatan hingga usai.

           sesi tanya jawab peserta

Kegiatan ini berlangsung lancar dan pesrta sangat antusias pada materi yang disampaikan. Hal tersebut terlihat pada banyaknya guru yang bertanya dan menyampaikan pengalamannya pribadi saat mengasuh anak. P2K2S ini dihadiri oleh kurang lebih 40 peserta yang berasal dari 4 kabupaten dan 1 kota di Yogyakarta. (PM)

 

By | 2022-11-22T22:39:58+00:00 July 25th, 2022|Berita, Pelatihan|0 Comments