Pusat Studi ChiFEC, Program Studi PGPAUD UAD dan SEAMEO CECCEP Lakukan Diskusi dengan Expert Budaya Jawa di Universitas Gajah Mada

/Pusat Studi ChiFEC, Program Studi PGPAUD UAD dan SEAMEO CECCEP Lakukan Diskusi dengan Expert Budaya Jawa di Universitas Gajah Mada

Pusat Studi ChiFEC, Program Studi PGPAUD UAD dan SEAMEO CECCEP Lakukan Diskusi dengan Expert Budaya Jawa di Universitas Gajah Mada

Tim peneliti Children and Family Education Center (ChiFEC), Program Studi PGPAUD UAD dan Southeast Asian Ministers of Education Organization Centre for Early Childhood Care Education and Parenting (SEAMEO CECCEP) terus melakukan penggalian informasi seputar penelitian yang akan dilakukan sepotar pengasuhan dengan budaya jawa.

Melakukan diskusi konsultasi dengan beberapa expert dalambidangnya merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh tim peneliti. Focus Group Discussion (FGD) dilakukan di Universitas Gajah Mada, tepatnya di Pusat Studi Kebudayaan (PSK) UGM. Dalam diskusi ini dihadiri oleh 3 narasumber di antaranya adalah, Dr. Sri Ratna Saktimulya, M.Hum. Kapsu PSK UGM; Dr. Mutiah Amini, M.Hum. Kaprodi Sejarah FIB UGM; dan Prof. Dr. Suwardi, M.Hum. GB Bahasa Jawa UNY.

Menurut GB Bahasa Jawa UNY, Jawa itu multidimensi dan dapat dilihat dari mana saja. Parenting dengan cara tradisional akan mudah sekali terpengaruh jika dalam lingkupnya terdapat pengaruh modern di dalamnya.  Prof. Dr. Suwardi menyarankan untuk lingkup penelitian ini tidak hanya di wilayah Jogja saja, namun juga bisa sampai ke Solo, atau bahkan sampai ke Jawa Timur.

Pengasuhan berbasis etnis nampaknya merupakan salah satu topic penelitian yang menarik untuk digali lebih dalam lagi. Mengingat banyaknya budaya-budaya yang terdapat di Indonesia, masing-masing daerah pasti memiliki ciri khasnya sendiri dalam hal pengasuhan.

Dr. Sri Ratna Saktimulya memberikan contoh salah satu pengasuhan yang terjadi di lingkup keraton bahwa putra mahkota sudah diajarkan berbahasa menggunakan bahasa kromo alus sejak masih dini. Pembelajaran bahasa ini juga bisa dilakukan dengan mengajarkannya melalui tembang-tembang tradisional Jawa.

“Terdapat buku yang mengajarkan tata karma yang dijaga betul di dalam keraton” ungkap Dr. Mutiah dalam FGD, Rabu (21/09). Buku tersebut dinamai sebagai Serat Pimulang dan di tulis dalam bahasa dan aksara Jawa. Dalam paparannya, buku Kawruh Pamomong juga bisa dijadikan referensi, dan sudah terdapat versi terjemahannya.

Kegiatan diskusi tersebut dihadiri oleh 3 narasumber dan 4 tim peneliti dari ChiFEC UAD dan SEAMEO CECCEP. Kegiatan berlangsung lancar, dan diakhiri dengan serah terima bingkisan lalu dilanjutkan dengan foto bersama. (PM)

By | 2022-11-22T22:25:36+00:00 November 21st, 2022|Berita|0 Comments