PELATIHAN CALON PELATIH PENGASUH PENUH KESADARAN DAN KASIH SAYANG DI PROVINSI D.I YOGYAKARTA

/PELATIHAN CALON PELATIH PENGASUH PENUH KESADARAN DAN KASIH SAYANG DI PROVINSI D.I YOGYAKARTA

PELATIHAN CALON PELATIH PENGASUH PENUH KESADARAN DAN KASIH SAYANG DI PROVINSI D.I YOGYAKARTA

Yogyakarta – Acara P2K2S yang bekerjasama antara ChiFEC UAD, SEAMEO CECCEP, Universitas Pendidikan Indonesia, dan Program Studi PGPAUD UAD, pada hari ke-2 dibuka pada pukul 08.30 WIB tanggal 19 Juli 2022 dengan menghadirkan Dr. Tina Hayati Dahlan. S.Pd., M.Pd., Psikolog selaku Kaprodi Psikologi Pendidikan Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia sekaligus narasumber utama dan juga sebagian Tim SEAMEO CECCEP yang turut andil dalam keberlangsungan acara.

Sebagai wujud kepedulian pada sistem Pendidikan khususnya pada tingkat Pendidikan Anak Usia Dini dan Taman Kanak-kanak, para peserta yang hadir diberikan waktu untuk saling menceritakan dan berbagi pengalaman yang dialami ketika melakukan pembelajaran dengan anak didik agar para perserta lain bisa saling mengetahui kendala maupun cara baru dalam mendidik anak.

Mengenali tingkat emosional anak dan bagaimana cara anak bersosialisasi juga sangat penting dalam melihat pengembangan anak. Cara anak bersosialisasi dengan teman sebaya tentu bisa menjadi tolak ukur untuk melihat seberapa jauh pehaman anak dalam berkomunikasi dan berekspresi, begitu juga dengan memahami tingkat emosional anak yang cenderung berubah-ubah yang terkadang muncul tanpa sebab akibat. Maka dari itu, para peserta dalam acara pelatihan ini diberikan metode untuk lebih peka dan sadar akan kedua poin penting tersebut.

Perkembangan pada anak juga tidak hanya meliputi sikap dan cara berpikir, namun juga dalam bidang Kesehatan anak untuk mengetahui apakah setiap anak menerima kondisi tubuh yang sehat atau tidak. Adapun cara mengetahui kondisi tersebut bisa dengan melakukan pengamatan pada pemberian gizi makanan yang mana sudah masuk dalam pemberian gizi yang cukup atau belum. Jika seorang anak kurang mendapatkan gizi yang cukup makan itu bisa sangat mempengaruhi proses perkembangan pada anak yang mengakibatkan anak jadi sering jatuh sakit dan kurang semangat dalam proses pembelajaran. Sehingga, mengakibatkan turunnya perkenbangan akademi maupun non-akademi pada anak.

Terkait dengan pengaruh dalam proses perkembangan anak didik, narasumber memberikan tips agar para peserta yang hadir dalam acara pelatihan tersebut yang mencakup guru-guru PAUD dan TK lebih memperhatikan anak didik untuk tidak hanya fokus dalam pengolahan dan pemberian pada cara anak bersosialisasi dan emosional. Namun juga lebih memperhatikan pola hidup dan pola makan pada anak dengan cara rutin memberikan masukan kepada para orang tua murid untuk tetap menjaga pola makan anak yaitu 3 kali dalam sehari agar anak menerima gizi yang cukup untuk membantu dalam proses pembelajaran.

Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam perkembangan proses pembelajaran anak tentunya sangat memberatkan bagi sebagian pendidik dan orang tua. Namun, perlu diingatkan kembali bahwa perkembangan anak juga bisa terlihat baik ataupun menjadi tidak baik yang berasal dari sikap Guru maupun Orang Tua itu sendiri. Maka dari itu, jangan hanya menunggu hasil perkembangan yang dilihat pada anak tapi juga harus mempertimbngkan bagaimana usaha yang baik agar menghasilkan anak dengan karakter yang baik dan juga memiliki kesehatan anak yang baik juga. (AN)

By | 2022-11-22T22:41:19+00:00 July 25th, 2022|Berita, Pelatihan|0 Comments