Konseling Pengasuhan di SD Muhammadiyah Kleco Kotagede

/Konseling Pengasuhan di SD Muhammadiyah Kleco Kotagede

Konseling Pengasuhan di SD Muhammadiyah Kleco Kotagede

Terdapat permasalahan yang dialami oleh siswa baik permasalahan akademik maupun non-akademik yang belum tertangani dengan baik sehingga berdampak terhadap prestasi akademik maupun secara sosial. Adanya dukungan orangtua bagi optimalisasi potensi anak juga masih perlu ditingkatkan karena pemahaman orangtua yang belum memadai tentang pengasuhan. Kurangnya pemahaman dan keterampilan yang memadai tentang pengasuhan menyebabkan orangtua mengalami kesulitan dalam menghadapi problem psikologis pada anaknya. Hal ini ditunjukkan dengan beberapa kasus yang terjadi di lapangan, yang sebagian besar disebabkan karena orangtua belum memahami konsep pengasuhan yang tepat, hal ini ditunjukkan dari inkonsistensi pengasuhan yang diberikan oleh ibu dan ayah, kebingungan orangtua ketika menghadapi sikap anak yang tiba-tiba berubah dari biasanya ceria menjadi murung, dan ketidaktahuan orangyua tentang cara membiasakan perilaku-perilaku positif bagi anak. Melalui permasalahan tersebut, tim CHIFEC UAD berusaha memberikan solusi berupa konseling pengasuhan kepada orangtua siswa di sekolah mitra. Konseling pengasuhan ini menggunakan pendekatan kelompok karena diasumsikan bahwa peserta kelompok memiliki permasalahan umum yang relatif sama, berupa permasalahan pengasuhan. Tujuan konseling ini untuk meningkatkan kemampuan orangtua dalam pengasuhan pada anak, serta mampu mengatasi hambatan dan kesulitan dalam pengasuhan sehingga dapat membantu optimalisasi siswa secara akademik, emosi, maupun sosial.

Ibu Ismira Dewi, M.Psi., Psikolog saat memberikan penjelasan kepada orangtua/wali murid di SD Muhammadiyah Kleco

Konseling kelompok dilaksanakan di SD Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta sebanyak tiga kali, yaitu pada tanggal 9, 16, dan 23 Mei 2019 dan dilanjutkan follow up tanggal 25 Oktober 2019. Bertindak sebagai konselor/narasumber adalah Ibu Dr. Nurul Hidayah, M.Si., Psikolog dan Ibu Ismira Dewi, M.Psi., Psikolog, serta dibantu tiga mahasiswa S1. tahap pelaksanaan konseling kelompok terbagi menjadi tahap orientasi dan eksplorasi (termasuk pembentukan norma kelompok), tahap penggalian dan pencarian solusi masalah, serta tahap terminasi dan perumusan rencana tindak lanjut. Pada tahap orientasi dan eksplorasi dilakukan perkenalan antara konselor, asisten konselor, dan peserta konseling. Jumlah peserta konseling tiap kali pertemuan sebanyak 10-20 orangtua/wali murid, dan pada saat follow up sebanyak 50 orang.

Konseling pengasuhan ini ternyata memberikan manfaat yaitu orangtua memeroleh pemahaman yang lebih mendalam tentang cara pengasuhan dan menangani permasalahan anak terutama terkait dengan penggunaan gawai (gadget) dan pengelolaan emosi. Melalui konseling kelompok, orangtua diharapkan dapat menerapkan pola pengasuhan ketika di rumah, serta memiliki kelompok dukungan untuk memecahkan masalah pengasuhan dalam kehidupan sehari-hari.

By | 2019-11-12T07:28:41+00:00 November 12th, 2019|Berita, Pengabdian|0 Comments